Ada apa dengan Lakers?

Ada Apa dengan Lakers? | Basketanaja

LeBron James Lakers menatap ke atas
Sumber: Fadeawayworld.net

Dengan komposisi LeBron James, Anthony Davis, Russel Westbrook, dan Carmelo Anthony, Lakers di gadang-gadang akan merajai wilayah barat. Nama-nama di atas memang mengerikan, pada masanya, kecuali mungkin LeBron James, yang masih mengerikan. Sempat di prediksi oleh ESPN akan memilikirekor 53-29, Lakers kini terseok di peringkat 11 dengan rekor 31-47. Apa yang terjadi dengan Lakers?

Untuk menunjuk satu faktor saja sebagai biang penyebab keterpurukan Lakers sepertinya tidak adil. Karena ada beragam faktor yang membuat situasinya seperti ini. Izinkan Basketanaja mencoba untuk membedah apa yang terjadi.

Faktor Cedera

Tidak bisa di pungkiri, cedera bisa merubah prediksi atau arah dari sebuah tim. Kadang cedera bisa memupus tidak hanya harapan si pemain, melainkan sebuah tim. Kita bisa lihat bagaimana cederanya Kawhi Leonard atau Chris Paul membuat Spurs dan Rockets harus pupus di final wilayah barat. Bagaimana cederanya Derrick Rose merubah Chicago Bulls dan bahkan karir dari Rose sendiri, dan banyak lagi. Di Lakers, cedera dari Anthony Davis tentunya menjadi salah satu factor. Di kutip dari Basketball-reference, Anthony Davis hanya bermain selama 38 games sampai saat ini. Dia mencetak rata-rata 23 point per game. Bahkan dari seluruh roster Lakers, hanya Malik Monk dan Russel Westbrook yang bermain lebih dari 70 game.

Faktor Chemistry.

Dari awal musim, Basketanaja sudah meragukan chemistry dari trio 360 (Davis, James, Westbrook). Di tambah lagi badai cedera, terutama untuk Anthony Davis dan Lebron James, memperburuk proses blending mereka. Berdasarkan jumlah games yang di mainkan, mereka hanya bermain kurang lebih 38 games bersama dari 78 games yang sudah berjalan. Kurang dari lima puluh persen. Westbrook sendiri sebenarnya bukanlah pemain yang jelek. Dia tercatat 9 kali all star, 1 kali MVP regular season, 2 kali MVP all star. Namun ada yang kurang dari Westbrook. Yang akan membawa kita factor ke tiga.

Faktor Westbrook.

Mungkin ini bias. Tetapi seperti di tulis diatas, dari awal Basketanaja sudah meragukan chemistry mereka bertiga. There’s something that just off. Westbrook bukanlah pemain yang di butuhkan Lakers. Di musim kemarin, Lakers kekurangannya ada di shooter. Dan tentunya memang bintang ke tiga, yang bisa membawa tim di kala James cedera atau off. Westbrook bukanlah jawabannya. Dia memang seorang bintang, tetapi bukan bintang yang bisa di harapkan untuk membawa tim. Di tambah lagi buruknya penampilan Westbrook hampir sepanjang musim, membuat banyak penggemar Lakers cukup gerah.

Faktor management.

Faktor terakhir adalah factor management. Terutama dalam hal mendatangkan pemain maupun perpanjangan kontrak. Mereka melepas Alex Carusso demi THT, yang on paper looks good, tetapi THT tidaklah sebaik Carusso. Mereka juga menolak memberikan kontrak tiga tahun kepada DeMar Derozan dan memilih untuk mendatangkan Westbrook. Sebagai catatan, gaji DeMar hanyalah 26 juta dollar, berbanding gaji Westbrook yang 44 juta dollar (sumber espn.com). Belum lagi konon DeMar rela di potong gaji demi bermain untuk Lakers. Bayangkan selisih 18 juta dollar. Mungkin Lakers bisa mendatangkan Kyle Lowry atau shooter Buddy Hield (keduanya sempat di rumorkan akan ke Lakers). Kesalahan selanjutnya dari management adalah tidak melakukan trade di pertengahan musim. Melihat performa tim yang buruk, mereka tidak merombak tim, tetapi sebaliknya malah mempertahankan tim.

Demikianlah faktor-faktor yang menurut Basketanaja adalah alasan di balik terpuruknya Lakers.

Comments

Popular Posts