The Jordan Rules
The Jordan Rules. Ini bukanlah sebuah peraturan permainan. Melainkan sebuah strategi untuk menghentikan Jordan. Pada masanya, Jordan adalah seorang scorer ulung, bintang muda yang sedang naik daun dan tampaknya tidak terhentikan. Seperti apakah The Jordan Rules itu? Simak terus.
Jordan Rules adalah sebuah strategi yang digunakan oleh Pistons untuk mengatasi perlawanan Chicago Bulls. Chuck Daly, Head Coach Detroit Pistons saat itu, mengungkapkan tentang strategi ini.
“Jika Jordan sedang berada di paint area, kita paksa dia untuk keluar dan mendouble tim dia. Jika dia ada disisi kiri kami akan segera mendouble teamnya dari sisi atas, jika dia berada di sisi kanan, kita akan perlahan mendouble teamnya. Jordan bisa melukai kita dari manapun juga, bahkan dari hot dog stand sekalipun, tetapi kita ingin mengubah hal tersebut. Dan jika dia berada di dalam box, kita mendouble teamnya dengan big guy”
Aturan lainnya adalah “ketika ia (Jordan) melewati kita hentikan dia. Ketika dia melakukan screen, kita hentikan dia. Kelihatannya kasar memang, tetapi kita harus melakukan kontak dan harus bersifat fisik.”
Jordan rules sangatlah efektif dalam tiga pertemuan pertama mereka, dan merupakan instrument utama dalam rivalitas Bulls versus Pistons. Pistons memenangi tiga seri pertama mereka dengan masing-masing 4-1, 4-2, dan 4-3 sebelum Bulls akhirnya menemukan cara untuk mengatasi hal ini dan mengalahkan Pistons dengan 4-0, walaupun banyak yang mendebat bahwa hal itu terjadi karena Pistons datang ke final wilayah timur dengan keadaan cedera dan kelelahan (mereka mulai menua saat itu, dan banyak bintang mereka yang cedera).
The Jordan rules akhirnya berhasil dipatahkan dengan strategi Triangle Offence ala Phil Jackson. Strategi yang lebih menekankan kepada kerja sama tim dibanding mengandalkan Jordan seorang diri. Jordan rules pada dasarnya dibuat memang hanya untuk menghentikan seorang Jordan (meskipun juga untuk mengalahkan Bulls). Saat Bulls mulai bermain secara tim, maka strategi ini seakan mejan menghadapinya. Bulls meraih dua kali three-peat dengan strategi ini. Meskipun demikian Pistons memenangkan tiga dari empat seri melawan Bulls dan dua gelar juara NBA secara back to back, dengan strategi ini.
Jordan rules juga sempat digunakan oleh tim New York Knicks saat rivalitas antara Knicks-Bulls naik ke permukaan di awal era 90-an. Namun tidak seefektif yang dilakukan oleh Pistons. Jordan justru cenderung tampil luar biasa saat melawan Knicks (suatu hal yang bertolak belakang dengan Pistons). Siapa yang tidak ingat torehan 55 angka Jordan melawan Knicks beberapa saat setelah ia kembali dari masa pension. Bahkan Bulls tidak pernah kalah dalam seri playoff kecuali pada tahun 1994 (saat Jordan pension pertama kali).
Comments
Post a Comment